Musyafak Rouf : Jangan Saling Menyalahkan Tapi Mari Belajar dari Musibah Al Khoziny

Siska Prestiwati
6 Oct 2025 14:00

Pemerintahan Terupdate 0 116

2 minutes reading

filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Night; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Surabaya (aksaraindonesia.id) – Musibah runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny dengan ratusan santri menjadi korban menarik perhatian Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Musyafak Rouf. Kepada aksaraindonesia.id di ruang kerjanya Musyafak Rouf menjelaskan bahwa musibah Pondok Pesantren Al Khoziny ini menampar seluruh masyarakat Jawa Timur akan kondisi real Pondok Pesantren.

“Saya sebagai Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur sekaligus lulusan Pondok Pesantren berharap kepada seluruh Pengasuh Pondok Pesantren bila mau memperluas atau menambah atau membuat bangunan baru harus minta bantuan ke orang ahli bangunan atau teknik sipil, ” kata Musyafak ditemui di ruang kerjanya di Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, Jl Indrapura Surabaya, Senin (06/10/2025).

15 Aug 2025

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan sangat banyak di Jawa Timur ini, Pondok Pesantren yang tidak terlalu modern baik dalam hal manajemen hingga sarana dan prasarananya.

“Pondok Pesantren ini uangnya tidak jadi dalam membangun tentu bertahap sesuai dengan uang yang ada. Namun problem yang dihadapi pondok adalah mereka dituntut untuk melayani santri yang tiap tahun jumlahnya terus bertambah, ” ujarnya.

Untuk itu, sambung Musyafak, diharapkan Pesantren tetap melibatkan orang yang memiliki ilmu di bidang bangunan dan tidak segan untuk melaporkan dan mengurus perijinan ke pemda. Dengan mengurus izin mendirikan bangunan maka secara tidak langsung pemerintah bisa ikut melihat kelayakan bangunan yang akan dibangun.

05 Jul 2025

“Agar tidak ada musibah serupa dikemudian hari, kami meminta Provinsi Jawa Timur untuk pemberikan pendampingan kepada pondok Pesantren terkait sarana dan prasarana untuk kenyamanan dan keselamatan santri, ” imbuhnya.

Musyafak menambahkan dalam musibah ini diharapkan semua pihak bisa menciptakan suasana yang tetap kondusif, sebab yang trauma bukan hanya korban, wali santri tetapi juga pengurus pondok Pesantren.

“Saya harap jangan ada yang saling menyalahkan. Namun mari kita saling mendukung, belajar dari musibah ini dan mencari solusi terbaik, ” tandasnya.