Heroism Ink Fest Digelar di Surabaya, Serunya Kontes Para Seniman Tattoo

Siska Prestiwati
25 Aug 2025 23:39
3 minutes reading

Surabaya (aksaraindonesia.id) – Tak kurang dari sekitar 500 pengunjung memadati Avatar Cafe, Jl Ir. Soekarno Surabaya, tempat digelarnya Heroism Ink Fest, pada Sabtu (23/8/2025) hingga Minggu (24/8/2025).

“Event ini mungkin lebih tepatnya disebut kontest dan teman-teman yang datang berasal dari berbagai daerah di seluruh nusantara. Ada dari Solo, Ngawi, Kupang, ” ucap President Alliance Indonesian Tattoo Art and Body Piercing, Ucha, Minggu (24/8/2025).

Hanya digelar 2 hari tidak mengurangi antuasias para artist atau seniman tattoo untuk unjuk keahlian dalam kontest yang digelar.

Dari kontes yang digelar, Ucha tidak mentarget untuk sejauh mana perkembangan seni tattoo di masa kini, meskipun adanya regenerasi peserta kontes menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan.

“Kami lebih fokus pada bagaimana berkesenian di bidang tattoo ini secara aman dan sehat, ” tegasnya.

Namun Ucha mengakui adanya perkembangan pesat pada desain tattoo. Selain itu, ia juga menggarisbawahi event seni tattoo ini juga untuk menunjukkan dampak positif dari aktivitas ini.

“Aktivitas ini juga mengangkat ekonomi anak muda juga, sehingga sedikit demi sedikit bisa mengikis stigma negatif terhadap pelaku seni tattoo, meski ada juga oknum yang melakukan kejahatan,” tambahnya.

Ucha juga mengapresiasi keragaman desain yang diciptakan para seniman tattoo.

“Untuk seni desain tattoo hari ini sudah banyak perkembangan, sangat beragam, tetapi seni tattoo di Indonesia sendiri berbeda dengan di negara lain, dimana tattoo sudah masuk dalam ruang akademis,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Asosiasi Tattoo Surabaya (ATOS) Ayik.

“Melalui kontes ini, yang digelar dengan 2 kategori yaitu kategori black and gray serta kategori collour, memang bisa dilihat juga bagaimana perkembangan desain tattoo yang sudah sangat menarik,” kata Ayik.

Dari kategori warna (colour), ada 36 artist yang mendaftar peserta kontest, dan di kategori black and grey juga ada 36 peserta.

Tak hanya menggelar kontes tattoo, pihaknya juga menggandeng berbagai komunitas dalam perhelatan ini, di antaranya canvas painting, mural, tatto, genk bang, juga grafiti.

Namun para peserta ternyata tidak dari tanah air saja, ada pula yang dari negeri tetangga, yaitu Australia.

Menariknya, peserta berwarga negara Australia bernama Brad ini, mengaku sangat terkesima dengan kemampuan para seniman tatto di Indonesia ini.

“Sangat menarik dan menginspirasi. Para seniman tatto di Indonesia sangat banyak menginspirasi,” tutur pria asal Western Australia ini.

Selain soal desain tatto yang memang menarik, dirinya juga merasa terbantu dalam banyak terbantu oleh para seniman tatto di negeri ini, saling mendukung satu sama lain. Rasa kekeluargaan dalam komunitas seniman tatto di Indonesia sangat kental. Hal ini membuat dirinya merasa nyaman menjadi seniman tatto di Indonesia ketimbang di negeri kelahirannya sendiri.

Meski hasil yang didapat tidak sebesar saat menjadi seniman tatto di Australia, dirinya mengaku tidak memprioritaskan aktivitas ini pada soal besarnya nominal uang yang didapat.
“Uang datang dan pergi. Tetapi di sini, kami saling membantu, memotivasi dan saling mendukung seperti keluarga,” tutupnya dengan Bahasa Inggris beraksen Australia. End

14-08-2025

26-08-2025

08-10-2025

Arsip Berita :

Sinergi Pemerintah dan DPR RI, Kampung Nelayan Merah Putih Mulai Dibangun di Kelurahan Adang