Gresik (aksaraindonesia.id) – Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya resmi diluncurkan untuk menjaring dan membina talenta muda di bidang seni budaya. Mulai Senin (1/9/2025) hingga Senin (15/9/2025), Kegiatan MTN Seni Budaya tahap pengembangan akan digelar di Kampung Kemasan, Gresik, Jawa Timur, dengan format residensi, inkubasi, lokakarya, masterclass dan bentuk pengembangan lainnya.
Diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan, dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lintas sektor, MTN Seni Budaya menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta seni budaya Indonesia secara terstruktur dan berkelanjutan.
Tak hanya sekedar program, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebutkan, MTN Seni Budaya sebagai sistem berjenjang untuk memastikan talenta Indonesia siap menembus pasar globMTN Seni Budaya membuka peluang bagi talenta Indonesia untuk membangun karier di dunia seni secara terarah, ikut mendorong pemajuan kebudayaan, sekaligus menjadi inspirasi di tingkat global.
Dengan pendekatan yang efektif, inklusif, dan relevan, setiap talenta yang bergabung bisa mendapat pembinaan, serta dukungan untuk menampilkan dan mempromosikan karya mereka secara berkelanjutan – dari panggung lokal hingga internasional.
Untuk itu, MTN Seni Budaya menghubungkan talenta muda Indonesia dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas dan akses pasar, baik nasional maupun global.
Para talenta dalam program ini adalah peserta Biennale Jatim 2025, serta pelaku seni dan kurator yang masuk proses seleksi melalui event festival, pameran dan event kesenian lainnya.
Ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para talenta untuk bisa go internasional. Tahap – tahap tersebut meliputi pembibitan, pengembangan talenta, hingga pengenalan ke jaringan dan panggung internasional. Semua tahap tersebut, disiapkan secara terarah agar potensi talenta bisa tumbuh dan dikenal dunia.
Koordinator MTN, Vicky Rosalina, menjelaskan bahwa dari 40 peserta yang terlibat, enam di antaranya berasal dari Gresik.
“Materi yang diberikan dalam residensi tidak hanya teori, tetapi juga praktik nyata. Para peserta akan belajar tentang persiapan pameran, desain eksibisi, hingga workshop film bersama komunitas lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ferlian Putra, Kasubdit Bina SDM Kementerian Kebudayaan, menambahkan bahwa pelaksanaan MTN sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).
“Program ini untuk meningkatkan kapasitas seniman muda agar menjadi potensial dan unggul. Trajektori yang disiapkan menjadi bekal agar mereka serius berkarya dan mendunia. Menuju Indonesia Emas, kita harus memiliki seniman yang mendapat pengakuan global,” tuturnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengungkapkan, bahwa MTN Seni Budaya sebagai pengelolaan terintegrasi dari talenta seni dan budaya terbaik bangsa, yang terus berkembang dalam agenda pemajuan kebudayaan.
“MTN Seni Budaya sebagai metode pengelolaan terintegrasi dari talenta seni dan budaya terbaik bangsa, sehingga terus berkembang melakukan pemajuan kebudayaan, serta menginspirasi masyarakat Indonesia dan dunia,” ungkap Ahmad Mahendra.
Melalui MTN, para talenta akan mendapatkan beragam manfaat, mulai akses ke program pengembangan kapasitas (residensi, workshop, inkubasi), pemetaan karier yang terarah dari tim ahli, kesempatan tampil di panggung nasional dan internasional, koneksi dengan jejaring industri dan pasar seni, hingga pengakuan sebagai bagian dari sistem talenta nasionaSelain itu, para talenta yang terjaring untuk mengikuti program ini, tidak perlu mengeluarkan biaya
sepeser pun alias gratis. Bahkan MTN menyediakan dukungan finansial, seperti bantuan mobilitas, program inkubasi, dan akses ke program mitra (misalnya festival atau lembaga seni global). Detail dukungan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan tahapan masing-masing talenta.
Untuk bergabung, talenta perlu lebih dulu mengikuti ajang publik yang dikurasi, seperti festival, kompetisi, atau program komunitas dan menjadi mitra program MTN Seni Budaya. Di sana, kolaborator MTN yang terdiri dari seniman serta praktisi di industri akan menjaring talenta potensial, lalu melakukan kurasi dan pemetaan untuk menilai potensi, kebutuhan, dan arah pengembangan karier tiap individu.
Ada lima bidang yang dapat diikuti Seni Rupa, Musik, Film, Seni Pertunjukkan dan Sastra.
Ditambahkan, fokus utama dari MTN Seni Budaya ada pada regenerasi, terutama
talenta muda. Namun, program ini juga terbuka untuk berbagai usia, selama individu tersebut
menunjukkan potensi dan dedikasi terhadap pengembangan seni budaya. MTN Seni Budaya juga menghimpun mentor dan praktisi senior dalam proses pembina.
Kurator senior Indonesia, Nirwan Dewanto, yang mengungkapkan pentingnya keseimbangan antara konteks lokal dan global. Program ini untuk meningkatkan kapasitas seniman muda agar menjadi potensial dan unggul. Trajektori yang disiapkan menjadi bekal agar mereka serius berkarya dan mendunia. Menuju Indonesia Emas, kita harus memiliki seniman yang mendapat pengakuan global,” tuturnya.Sis