Surabaya ( aksaraindonesia.id) – Program strategis Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi anak Indonesia melalui program makan bergizi gratis (MBG) menuai sorotan setelah sejumlah masalah muncul di lapangan. Insiden ini diharapkan menjadi momentum untuk evaluasi total dan perbaikan, bukan ajang saling menyalahkan.
Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Provinsi Jawa Timur, Suli Da’im mengatakan bahwa program MBG ini merupakan inisiatif mulia untuk memastikan asupan gizi anak-anak terpenuhi, sehingga mereka dapat tumbuh cerdas dan sehat
“Kita ingin penerus bangsa ini menjadi anak yang cerdas dan sehat melalui kecukupan asupan gizi. Maka, program ini memang harus berjalan dan dievaluasi pelaksanaan dengan baik,” ujar Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Suli Da’im ditemui awak media di kantor DPRD Jawa Timur, Surabaya, Senin (29/9/2025) siang.
Terkait kasus keracunan, Suli Da’im mengungkapkan harus dijadikan momentum untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan. Kalau memang ada kekurangan, itu hal yang normal untuk menjadikan bahan evaluasi kita untuk melakukan perbaikan dan mencari sebab akibat.
“Jangan dijadikan ajang saling menyalahkan, tetapi dilakukan evaluasi dan perbaikan,” kata Wakil Ketua Fraksi PAN DRPD Jawa Timur.
Suli Da’iim menambahkan kasus – kasus yang ada harus diidentifikasi satu per satu untuk menemukan titik masalah yang sesungguhnya.
“Ini nanti akan kita coba uraikan. Sesungguhnya titik masalahnya ini dimana? Perlu adanya evaluasi agar bisa mencapai tujuan MBG ini yang lebih baik,” tuturnya.
Ia pun mengimbau, semua pihak tidak terburu-buru menyalahkan, termasuk kepala sekolah yang kerap menjadi perhatian publik.
“Jangan saling menyalahkan satu sama lain. Saya menekankan bahwa program MBG merupakan program pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Oleh karena itu, tanggung jawabnya bersifat kolektif,” tegas Suli Da’im.
Politisi PAN Suli Da’im pun menyayangkan adanya pihak yang langsung menyalahkan pihak lain, sementara evaluasi dan investigasi masih terus berjalan.
Program ini, imbuhnya, memiliki tujuan mulia yang pernah diterapkan di negara maju, seperti Korea selatan, China, dan lain – lain yang berupaya keras memberikan asupan gizi terbaik bagi anak-anak sekolah.